Yakin Pola Diet Kamu Sudah Benar?

Berat badan dan timbangan seringkali menjadi masalah untuk perempuan. Bobot badan naik sedikit saja, bisa jadi masalah. Mungkin kamu juga sering merasa seperti itu? Alih-alih olahraga, diet menjadi jalan yang dianggap cepat menurunkan berat badan. Tren diet masa kini mulai dari mayo diet, carbo diet hingga diet yang dikombinasikan dengan teh herbal tertentu pasti sudah sering kita dengar. Tetapi, apa benar itu semua cara yang sehat dan tepat untuk menurunkan berat badan? Ini dia beberapa mitos tentang diet yang sering ditemui di masyarakat.

Yuk kenali lagi, apakah ini semua fakta, atau hanya mitos belaka:

1. Makanan bebas lemak baik untuk tubuh
Tidak semua lemak itu jahat bagi tubuh, loh… Yang benar adalah tidak harus makan makanan bebas lemak, tetapi kita hanya perlu mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti mentega, daging dan makanan olahan. Ganti makanan tersebut dengan konsumsi lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan, ikan dan alpukat. Makanan dengan label rendah lemak (low-fat) dan bebas lemak (fat-free) ternyata belum tentu baik bagi kesehatan. Masalahnya, makanan berlabel low-fat tidak selalu benar rendah lemak. Kok bisa begitu? Kandungan lemak hewani asli pada makanan atau minuman ini sudah diganti dengan lemak yang berasal dari tumbuhan, yang pada dasarnya berjenis lemak tidak jenuh. Lemak nabati yang melewati proses pengolahan akan terhidrogenasi dan mengubahnya menjadi lemak trans yang sangat berbahaya bagi tubuh. Lemak trans ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

2. Menahan lapar agar berat badan turun
Mungkin yang satu ini bisa berhasil dalam jangka waktu pendek, tapi akhirnya hal ini bisa menghambat penurunan berat badan. Tidak makan selama berjam-jam bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak massa otot dibanding lemak. Hasilnya, metabolisme tubuh kita akan menurun sehingga mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalau jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tetap sama, maka kelebihan kalori ini bisa meningkatkan berat badan.

3. Tidak makan karbohidrat
Akrab dengan pernyataan ini? Mungkin kalian sudah melihat bukti nyata orang yang tidak makan karbohidrat dan mencapai berat badan idealnya? Karbohidrat akan diolah menjadi energi yang dipakai tubuh untuk beraktifitas. Prinsip diet rendah karbohidrat bukanlah menghindari karbohidrat sama sekali, hanya menghindari asupan karbohidrat sederhana terlalu banyak. Umumnya, orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat sekitar 300-400 gram per hari. Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau sekitar 150-200 gram. Terlalu sedikit asupan karbohidrat akan menurunkan metabolisme dan bisa menghilangkan massa otot.

Daripada mati-matian menahan lapar atau melakukan diet yang tidak sehat, kenapa tidak mencoba solusi lain seperti clean eating untuk hidup lebih sehat? Dilansir dari fitday.com, metode clean eating adalah metode makan sebagai gaya hidup, bukan diet. Seringkali diet dilakukan hanya untuk menurunkan berat badan. Setelah berat badan turun? Tentu diet berhenti! Melalui clean eating, seseorang harus mengkonsumsi makanan yang alami, sebisa mungkin tanpa proses masak yang lama. Asupan garam, gula, minyak, dan lemak dikurangi serta memperbanyak sayur dan buah-buahan segar. Bagaimana dengan bahan makanan yang lain seperti protein? Tentu masih bisa dikonsumsi, tetapi cara memasaknya harus sehat seperti dikukus, direbus atau dipanggang.

Menjaga pola makan dan asupan gizi yang seimbang seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup dan bukan hanya karena ingin menurunkan berat badan semata. Gaya hidup sehat yang terus-menerus dilakukan bisa jadi berdampak pada penurunan berat badan atau bisa membantu kita mencapai berat yang ideal. Lebih dari itu, mengkonsumsi makanan sehat bisa membuat metabolisme dan kesehatan kita jauh lebih baik daripada sebelumnya. Jadi, kapan mau memulai makan sehat?

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Design Thinking di Kehidupan Sehari-hari

Cerita Tentang Ibu Dapur

Ragam Profesi Kuliner Indonesia: Dari Koki yang Tidak Ingin Dipanggil Koki Hingga Jurnalis Kuliner