Posts

Showing posts from November, 2017

Sudah Bisa Cetak Dessert Sendiri

Perkembangan di dunia teknologi seakan membuat semuanya menjadi lebih mudah. Mulai dari internet, aplikasi hingga kesehatan, semuanya dibuat untuk mempermudah kehidupan kita. Industri kuliner juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi ini. Berikut adalah daftar makanan-makanan futuristik yang kehadiran teknologi tidak akan mungkin dibuat: 1. Vending Machine dengan kemasan yang bisa dikonsumsi Keberadaan vending machine tidak lagi asing. Sekarang, mesin yang satu ini bisa ditemui di mana saja. Mulai dari bandara hingga sekolah, rasanya ada keberadaan vending machine. Tapi, bagaimana dengan vending machine yang menyediakan makanan dengan kemasan yang dapat dikonsumsi alias edible packaging? Mesin ini sekarang sedang dalam tahap pengembangan oleh WikiPearl, sebuah perusahaan edible packaging kelas dunia. 2.Menanam hamburger Pernah membayangkan kalau kita punya kebun kecil dirumah? Cukup kebun sederhana yang bisa memenuhi kebutuhan akan makanan dasar kita. Tapi, bagaimana kalau bu

Menanam Atau Mati

Image
Alkisah pada zaman dahulu kala ada seorang Raksasa pemakan manusia yang tinggal di hutan. Setiap minggu sekali, raksasa itu mengambil salah seorang penduduk desa di sekitar tempat itu untuk menjadi makanan. Hal ini terus berlangsung selama bertahun-tahun. Di salah satu desa tidak jauh dari hutan itu, tinggal seorang anak laki-laki bernama Moniko. Jiwanya tidak bisa menerima perlakuan sewenang-wenang sang Raksasa. Hatinya pun bertekat untuk mengakhiri penderitaan para penduduk desa. Penggalan cerita rakyat dari Filipina tentang Moniko dan Raksasa di atas tentu masih terjadi hingga sekarang. Hanya saja, di masa kini Raksasa dan Moniko bebas menjelma menjadi siapapun. Di Kulon Progo, sosok Moniko menejelma menjadi Widodo dan Raksasa menjadi PT. Jogja Magasa Iron. Kabupaten Kulon Progo adalah surga yang terletak sekitar 41 kilometer dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayahnya membentang luas dari pesisir hingga dataran tinggi. Mencari semilir angin di pantai yang masih sepi atau menyend

Kita Semua Adalah Pencerita

Image
Kelas kolaborasi antara Riset Indie dan CCE MBA ITB yang biasanya diisi dengan materi Design Thinking pada hari Senin (13/11) kemarin menggali sesuatu yang berbeda. Dibuka dengan beberapa video singkat berdurasi sekitar 2 menit dari IDEO-U, sesi kali ini kita diajak untuk mendalami soal storytelling . Lupakan penulisan deskriptif teliti ala novel Edgar Allan Poe atau Agatha Christie. Ini juga bukan tentang puisi ala Sapardi Djoko Damono atau M. Aan Mansyur. Kelas ini memberitahu sesuatu bahwa kita semua adalah seorang  pencerita. Setiap tentu menceritakan sesuatu setiap hari dalam pengertian paling sederhana. Menggunakan kata dan merangkai kalimat untuk menyampaikan sesuatu atau menyatakan pendapat. Meskipun sederhana, bukan berarti selalu mudah untuk dilakukan. Berapa banyak kata-kata inspirasional yang bisa mengubah dunia? Kapan terakhir kali kita mendengar kalimat yang bermakna dalam? Cerita siapa yang bisa mengubah sudut pandang kita? Jawaban dari pertanyaan tadi bisa banyak,

Diabetes Masuk Peringkat Ke-4 Penyebab Utama Kematian

Image
Baru 14 Oktober kemarin dunia merayakan Hari Diabetes Sedunia. Diabetes merupakan gangguan pada hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin memiliki tugas untuk mengatur metabolisme gula yang terdapat dalam darah. Pada penderita diabetes, gangguan pada hormoneinsulin ini mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Kadar gula yang berlebihan ini sering ditemukan juga pada air seni para penderita diabetes. Maka dari itu, penyakit diabetes seringkali disebut penyakit kencing manis. Pada tahun 2016, terdapat 4 penyakit dari 20 penyebab disabilitas, yaitu storek, penyakit paru obstruktif kronis, kehilangan keseimbangan dan diabetes yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Tahun ini, International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) mengambil tema perempuan dengan diabetes dan minimnya akses kesehatan bagi mereka. Hingga saat ini, terdapat 199 juta wanita yang hidup dengan diabetes. Jumlah ini merupakan angka yang sangat besar dan dipr

Salam Merdeka Dari Mustika Rasa

Image
Sekitar 7 bulan yang lalu sebuah portal media di Indonesia merilis video di YouTube yang bercerita tentang Rahung Nasution, seorang aktivis kuliner Indonesia. Memilih hidup nomaden dan bereksplorasi dengan masakan asli tanah air tentu membuatnya memiliki pandangan lain soal negeri ini. “Dulu saya tidak memberi apresiasi terhadap makanan, karena itu kebutuhan saya. Kemudian saya mulai berpergian ke tempat-tempat lain. Kemudian saya berpikir, cara paling demokratis untuk mengerti negeri ini adalah dengan makanan. Kamu bisa terima nggak? Belajar lah demokrasi dari lidah kau, kan,” ujar Rahung dalam video tersebut lengkap dengan logat khas Sumatera Utara yang dimilikinya. Perihal dapur memang sepele. Tapi, hasil dari masing-masing dapur mencerminkan ke-khas-an nya tersendiri. Ini bukan perihal garam yang lebih banyak dari rumah tetangga atau resep rahasia keluarga. Benar kata Rahung, ini adalah masalah kesatuan negeri. Puluhan tahun lalu, ada seorang lelaki di Indonesia yang juga menya

Yakin Pola Diet Kamu Sudah Benar?

Berat badan dan timbangan seringkali menjadi masalah untuk perempuan. Bobot badan naik sedikit saja, bisa jadi masalah. Mungkin kamu juga sering merasa seperti itu? Alih-alih olahraga, diet menjadi jalan yang dianggap cepat menurunkan berat badan. Tren diet masa kini mulai dari mayo diet, carbo diet hingga diet yang dikombinasikan dengan teh herbal tertentu pasti sudah sering kita dengar. Tetapi, apa benar itu semua cara yang sehat dan tepat untuk menurunkan berat badan? Ini dia beberapa mitos tentang diet yang sering ditemui di masyarakat. Yuk kenali lagi, apakah ini semua fakta, atau hanya mitos belaka: 1. Makanan bebas lemak baik untuk tubuh Tidak semua lemak itu jahat bagi tubuh, loh… Yang benar adalah tidak harus makan makanan bebas lemak, tetapi kita hanya perlu mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti mentega, daging dan makanan olahan. Ganti makanan tersebut dengan konsumsi lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan, ikan dan alpukat. Makanan dengan label rendah lemak ( low-fa

Expert Opinion Polling: Bersuara Tentang Makanan Sehat

Image
Seringkali kita mendengar soal isu PKL dan makanan sehat yang sepertinya tidak kunjung beres. Sehari-hari juga rasanya kita sering membahas soal masalah ini dalam pembicaraan santai atau ketika minum kopi. Katanya PKL memang tidak peduli makanan sehat, katanya jajan di trotoar adalah sumber penyakit, katanya banyak cara yang dilakukan tapi mereka tetap tidak peduli. Katanya.. katanya.. katanya.. Seberapa valid suatu masalah ketika dipandang hanya dari “katanya”? Bagaimana jadinya kalau para pihak yang bersangkutan dikumpulkan dalam satu forum dan mengutarakan pandangan mereka soal isu tersebut? Bahkan bukan hanya pandangan, bisa jadi yang diungkapkan adalah fakta. Dalam hal ini, isu yang dibahas tentu mengenai makanan sehat untuk semua. Riset Indie mengadakan Expert Opinion Polling beberapa saat lalu. Di kesempatan ini, opini dari sejumlah ahli yang berkecimpung dalam bidang pangan diberikan ruang untuk bersuara. Dan ini adalah cerita rangkumannya. Expert Opinion Polling tid