Citarasa Natal Dari Sabang Sampai Merauke

Ho-ho-ho! Semangat Natal masih memenuhi minggu ini. Momen keluarga yang kental dengan suasana liburan dan makan-makan pun menjadi salah satu momen favorit di akhir tahun. Di Indonesia, momen Natal rasanya kurang bila beberapa hidangan ini tidak tersaji di meja makan. Kira-kira, hidangan apa saja itu?

Ayam Rica-Rica
Merupakan makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Rica diambil dari Bahasa Manado yang berarti pedas atau cabai. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan taburan bawang goreng atau mentimun. Hidangan khas Manado lainnya yang biasa menghiasi meja makan di kala Natal adalah sambal dabu-dabu. Sudah pernah mencobanya?

Kue Bagea
Camilan manis khas Nusa Tenggara Timur ini terbuat dari sagu yang ditambah dengan gula halus, biji cintang, minyak sayur dan tepung terigu. Mungkin masih jarang terdengar di telinga, atau bahkan kebanyakan dari kita belum pernah mencobanya. Meski demikian, hidangan kue bagea ini sangat nikmat ditemani secangkir kopi atau teh manis!

Ayam Budu-Budu
Hidangan yang satu ini berasal dari kota Makassar. Kota yang terletak di sebelah selatan pulau Sulawesi ini memang menjadi surga kuliner. Di setiap sudut kota dengan mudah ditemui hidangan yang menggugah selera makan seperti palu butung atau sop konro. Ayam budu-budu memang seringkali disajikan ketika Natal tiba. Hidangan ini mirip opor yang disajikan dengan air jeruk nipis, air asam jawa, jahe dan daun bawang. Soal citarasa, tentu tidak perlu diragukan!

Kue Poporcis
Di Ambon, kue Poporcis seringkali disajikan di pagi hari saat Natal tiba. Poporcis adalah sebutan lain untuk kue Poffertjes. Hidangan yang diadaptasi dari negeri Belanda ini terbuat dari labu kuning dicampur dengan terigu. Meskipun mirip pancake, kue Poporcis merupakan hidangan asal Ambon yang paling pas disajikan dengan secangkir kopi!

Klapertaart
Berbahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega dan telur, kue ini merupakan hidangan penutup yang dimodifkasi dari negeri Belanda. Klapertaart cukup populer di Manado dan seringkali dijadikan makanan penutup di hari Natal. Rasanya yang lezat dan menyegarkan tentu membuat kalian tidak sadar sudah menghabiskan satu loyang Klapertaart!

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Design Thinking di Kehidupan Sehari-hari

Cerita Tentang Ibu Dapur

Ragam Profesi Kuliner Indonesia: Dari Koki yang Tidak Ingin Dipanggil Koki Hingga Jurnalis Kuliner